Minggu, 13 Desember 2015

Jenis-Jens Musik Tradisional Gorontalo



Jenis-Jenis Musik Tradisional Gorontalo

1.      Dikili
Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W selalu menjadi momen yang paling dinanti-nanti oleh umat muslim khususnya di gorontalo. Pelaksanaannya pun cukup unik dan jauh berbeda dengan perayaan di daerah-daerah lain. Di gorontalo peringatan peringatan maulid Nabi Muhammad S.A.W dilkasanakan selama semalam suntuk yaitu dimulai setelah sholat Isya sampai pagi hari Pukul 09.00 atau pukul 10.00
Acara dimulai dengan ’’dikili” (diambil dri kata zikir) yaitu alunan zikir, shalawat, dan puji-pujian kepada Allah untuk sang Nabi yang ‘’berulang tahun’’ hingga pagi menjelang siang, semalam suntuk. Para imam, ulama, dan pegawai syara’ yang ditunjuk melantunkan dikili. Tentu saja dengan sedikit istirahat untuk sekedar menyeruput secangkir teh / kopi untuk menjaga agar tubuh tetap hangat dan suara terdengar lantang. Disinilah wujud penggabungan ragam lagu entrik gorontalo.
2.      Lodihu
Lodihu yaitu tembang petani baik di sawah, ladang. Umumnya melukis kerinduan mereka akan perubahan nasib, baik pada mata pencairan baik nasib peruntungan, perjodohan, perkawinan, dll.
3.      Taleningo
Yaitu tembang yang syairnya  berisi ajaran-ajaran agama tentang syareat,dan hakekat.  Syair- syair ini di susun bersahaja umumnya 4 baris dan terbagi dari bab – bab sehingga bukat kuat Taleningo
4.      Saiya
Yaitu tembang yang di lentungkan mengiring pembesar (Tamu kehormatan) yang di terma secara adat atau pengantin pria yang akan menuju pengantin wanita dalam upacara adat pernikahan,  Saiya dapat di iringi oleh rebana dan bias juga tidak menggunakan rebana isinya adalah shalawat dan syukur kepada Allah yang telah merestui penyambutan dan pelaksanaan secara adat.
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :

Tidak ada komentar: