Jenis-Jenis Musik Tradisional Gorontalo
1.
Dikili
Peringatan
hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W selalu menjadi momen yang paling
dinanti-nanti oleh umat muslim khususnya di gorontalo. Pelaksanaannya pun cukup
unik dan jauh berbeda dengan perayaan di daerah-daerah lain. Di gorontalo
peringatan peringatan maulid Nabi Muhammad S.A.W dilkasanakan selama semalam
suntuk yaitu dimulai setelah sholat Isya sampai pagi hari Pukul 09.00 atau
pukul 10.00
Acara
dimulai dengan ’’dikili” (diambil dri kata zikir) yaitu alunan zikir, shalawat,
dan puji-pujian kepada Allah untuk sang Nabi yang ‘’berulang tahun’’ hingga
pagi menjelang siang, semalam suntuk. Para imam, ulama, dan pegawai syara’ yang
ditunjuk melantunkan dikili. Tentu saja dengan sedikit istirahat untuk sekedar
menyeruput secangkir teh / kopi untuk menjaga agar tubuh tetap hangat dan suara
terdengar lantang. Disinilah wujud penggabungan ragam lagu entrik gorontalo.
2.
Lodihu
Lodihu
yaitu tembang petani baik di sawah, ladang. Umumnya melukis kerinduan mereka
akan perubahan nasib, baik pada mata pencairan baik nasib peruntungan,
perjodohan, perkawinan, dll.
3.
Taleningo
Yaitu
tembang yang syairnya berisi
ajaran-ajaran agama tentang syareat,dan hakekat. Syair- syair ini di susun bersahaja umumnya 4
baris dan terbagi dari bab – bab sehingga bukat kuat Taleningo
4.
Saiya
Yaitu
tembang yang di lentungkan mengiring pembesar (Tamu kehormatan) yang di terma
secara adat atau pengantin pria yang akan menuju pengantin wanita dalam upacara
adat pernikahan, Saiya dapat di iringi
oleh rebana dan bias juga tidak menggunakan rebana isinya adalah shalawat dan
syukur kepada Allah yang telah merestui penyambutan dan pelaksanaan secara
adat.
Tidak ada komentar: