PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam buku Ensiklopedi Islam, Jilid 2 (Jakarta, Ichtar Baru
Van Hoeve) dijelaskan bahwa sejarah Islam telah melalui tiga periode, yaitu
periode klasik (650-1250), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode
modern(1800-sekarang).
Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan masa
keemasan. Hal ini ditandai dengan sangat luasnya wilayah kekuasaan Islam,
adanya integrasi antarwilayah Islam, dan adanya kemajuan di bidang ilmu dan
sains.
Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini
ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi
seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya. Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang
terpisah. Kerajaan-kerajaan itu antara lain :
Kerajaan Ottoman di Turki
Kerajaan
Ottoman didirikan dan diproklamasikan kemerdekaannya oleh Utsman I dari bangsa
Turki Utsmani, setelah Sultan Alauddin dari Dinasti Saljuk meniggal dunia tahun
1300 M. Utsman I dinobatkan sebagai raja
(sultan) pertama dari kerajaan Ottoman, yang disusul derngan raja-raja
berikutnya. Kerajaan Ottoman mengalami kemajuan pada masa pemerintahan Sultan
Muhammad II (1451-1481 M). Sultan ini berjasa besar, karena telah
menyebarluaskan Islam ke Benua Eropa, melalui penaklukan kota Benteng
Konstantinopel ibukota Romawi Timur pada tahun 1453 M. Karena keberhasilannya
ini, kemudian Sultan Muhammad II mendapat julukan Al-Fatih yang artinya Sang
Penakluk.
Kerajaan
Ottoman mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan Sultan Sulaeman I
(1520-1566 M), yang bergelar Sulaeman Agung dan Sulaeman Al-Qanuni. Pada masa
pemerintahannya kerajaan Ottoman memiliki wilayah kekuasaan yang cukup luas,
yaitu: Afrika Utara, Mesir, Hedzjaz, Irak, Armenia, Asia kecil, Krimea, Balkan,
Yunani, Bulgaria, Bosnia, Hongaria, Rumania, sampai ke batas Sungai Danube
dengan tiga lautan, yaitu Laut Merah, Laut Tengah, dan Laut Hitam. Namun,
setelah Sulaeman Agung meninggal dunia, kerajaan Ottoman Turki mengalami
kemunduransehingga satu demi satu wilayah kekuasaannya melepaskan diri.
Kerajaan Mogul di India
Peranan
umat Islam India dalam penyebarluasan agama Islam dapat dilihat dalam empat
periode, yaitu periode sebelum kerajaan Mogul (705-1526 M), periode Moghul
(1526-1858 M), periode masa penjajahan Inggris (1858-1947 M), dan periode
negara India Sekuler (1947-sekarang).
Kerajaan
Mogul didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur, keturunan Jengiz Khan bangsa
Mongol, pada tahun 1526 M. Kerajaan Mogul berputar di Delhi (India).
Kerajaan
Mogul diperintah secara silih berganti oleh 15 orang raja (sultan). Sultan
Kerajaan Mogul bernama Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530 M) dan sultan
terakhirnya bernama Sultan Bahadur Syah II (1837-1858 M). Kerajaan Mogul
mencapai puncak kejayaannya tatkala diperintah oleh Akbar Syah I (1556-1605 M),
Jahangir atau Nuruddin Muhammad Jahangir (1605-1627 M), Syah Jihan (1627-1658
M), dan Aurangzeb atau Alamgir I (1658-1707 M).
Wilayah kekuasaan Mogul meliputi Kabul, Lahore, Multan, Delhi, Agra,
Oud, Allahabad, Ajmer, Guzarat, Melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar, Ahmad
Negar, Ousra, Kashmir, Bajipur, Galkanda, Tajore, dan Trichinopoli.
Kerajaan Safawi di Persia (sekarang Iran)
Umat
Islam menguasai Persia sejak tahun 641 M. Setelah iyu, bangsa Persia yang
semula beragama Zoroaster berbondong-bondong masuk Islam. Dinasti atau kerajaan
Islam silih berganti memerintah Persia, sampai dengan bangsa Mongol merebutnya
pada abad ke-12 M. Selama tiga abad bangsa Mongol menguasai Persia, hingga pada
tahun 1501 M muncul dinasti baru, yaitu dinasti atau Kerajaan Safawi.
Kerajaan
Safawi didirikan oleh Syah Ismail Syafawi (Ismai I) pada tahun 907 H (1501 M)
di Tabriz. Kerajaan Safawi mencapai puncak kejayaannya tatkala diperintah oleh
Syah Abbas (1`585-1628 M). Beliau berjasa mempersatukan seluruh Persia,
mengusir Portugis dari kepulauan Hormuz, dan nama pelabuhan Gumran diubah
menjadi Bandar Abbas (sampai sekarang). Syah Abbas juga memindahkan ibukota
kerajaan dari Qizwan ke Isfahan.
Setelah
pemerintahan Syah Ismail Safawi berakhir, silih berganti sultan-sultan Dinasti
Safawi melanjutkan pemerintahannya hingga sebanyak 17 sultan. Sultan terakhir
kerajaan Safawi bernama Sultan Muhammad. Tujuan penjajahan bangsa
Eropa ada tiga, yaitu:
J
Gold yang maksudnya agar memperoleh keuntungan besar, khususnya di
bidang perdagangan bangsa Eropa, membeli bahan-bahan industri dari wilayah
jajahannya dengan harga murah, kemudian menjual hasil industrinya ke wilayah
jajahannya dengan harga mahal. J Glory yang maksudnya untuk mencapai
kejayaan di bidang kekuasaan. J Gospel yang artinya usaha menyebarluaskan
agama Kristen. Agar meraih keuntungan besar, bangsa Eropa melakukan usaha
monopoli di bidang perdagangan, antara lain dengan cara merebut dan menguasai
pusat-pusat perdagangan yang semula dikuasai umat Islam. Pusapusat perdagangan
itu misalnya: Kota Goa di pantai barat India direbut pada tahun 1510 M dan
dijadikannya benteng pangkalan, untuk menyaingi perdagangan umat Islam dengan
Afrika Timur. Pelabuhan Malaka pada tahun 1511 M dikuasai dan dijadikan sebagai
benteng pangkalan untuk menyaingi perdagangan umat Islam di luar Indonesia
dengan Indonesia.
Akhirnya,
setelah bangsa Eropa bertambah kuat, sedangkan kerajaan-kerajaan Islam dan umat
Islam semakin lemah terutama di bidang ekonomi, militer, dan ilmu pengetahuan,
maka kerajaan-kerajaan Islam dan umat Islam di berbagai wilayah Asia-Afrika
dijadikan negara jajahan oleh bangsa Eropa.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah perkembangan ajaran
islam pada abad pertengahan ?
2.
Bagaimanakah perkembangan kebudayaan
islam pada abad pertengahan ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan Ajaran Islam pada
Abad Pertengahan (1250-1800)
Perkembangan Islam pada abad pertengahan ini dilakukan
melalui tiga jalan yang dilalui untuk memperkenalkan Islam pada masyarakat
Eropa. Ketiga jalan tersebut adalah :
1) Jalan Barat
Proses
melalui jalan barat dimulai dari kawasan Afrika Utara dengan melewati
Semenanjung Iberia. Para pejuang Islam yang melalui jalan ini dipimpin oleh
Thariq bin Ziyad dan dimulai pada tahun 711 M. Perjalanan Thariq dan
rombongannya ini dikenal lantaran prestasinya yang mampu melewati Pegunungan
Pirenia yang pada waktu itu terkenal sangat menakutkan. Namun, di kota
Poitiers, Thariq dan rombongannya ditahan oleh tentara Prancis yang dipimpin
oleh Karel Martel pada 732 M. Akhirnya, rombongan Thariq ini dibebaskan oleh
Khalifah Umayyah yang berkuasa di semenanjung Iberia.
2) Jalan Tengah
Rute jalan tengah ini dimulai dari kawasan Tunisia.
Rombongan yang melewati jalan tengah ini menuju Apenina dengan melalui Sisilia.
Sisilia serta Italia Selatan sempat dikuasai oleh pejuang Islam meski tidak
terlalu lama. Sebab, pada abad 11, kedua kawasan tersebut berhasil direbut oleh
bangsa Nordia.
3) Jalan Timur
Pada 1453, Turki yang dipimpin Sultan Muhammad II mampu
mengalahkan Byzantium. Caranya dengan menyerang Konstantinopel melalui laut
Hitam yang merupakan bagian belakang Konstantinopel. Hal ini tidak diduga oleh
tentara Byzantium sehingga dengan mudah mampu ditundukkan.
Setelah menundukkan Byzantium, tentara Turki melanjutkan
perjalanan hingga Wina, Austria. Perjalanan dilanjutkan menuju Semenanjung
Balkan. Kawasan Balkan sempat dikuasai tentara Islam selama empat abad hingga
abad 19. Meski demikian, konstantinopel tetap berada dalam kekuasaan dinasti
Umayyah dan berganti nama menjadi Istambul.
Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan
dan fase kemunduran. Fase kemajuan terjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai
dengan sangat luasnya kekuasaan Islam, ilmu dan sain mengalami kemajuan dan
penyatuan antar wilayah Islam dan fase kemunduran terjadi pada tahun 1250 –
1500 M. yang ditandai dengan kekuasaan Islam terpecah-pecah dan menjadi
kerajaan-kerajaan yang terpisah pisah. Kemunduran Islam pada abad pertengahan,
pada umumnya yang menjadi penyebab diantaranya adalah sebagai berikut:
·
Tidak
menjaga dengan baik Wilayah kekuasaan yang luas
·
Penduduknya
sangat heteregin sehingga mengalami kendala dalam penyatuan
·
Para
penguasanya lemah dalam kepemimpinannya
·
Krisis
ekonomi
·
Dekadensi
moral yang tidak terkendali
·
Apatis
dan stagnasi dalam dunia iptek
·
Konflik
antar kerajaan Islam
Terlebih lagi setelah, pasukan Mughal yang dipimpin oleh
Hulagu Khan berhasil membumihanguskan Baghdad yang merupakan pusat kebudayaan
dan peradaban Islam yang kaya dengan ilmu pengetahuan, hal ini terjadi pada
tahun 1258 M. Saat itu kekhalifahannya dipimpin oleh khalifah Al Mu’tashim,
penguasa terakhir Bani Abbas di Baghdad.
Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu, umat islam dikuasai oleh
Hulagu Khan yang beragama Syamanism tersebut, kekuatan politik Islam mengalami
kemunduran yang sangat luar biasa. Wilayah kekuasaannya terpecah-pecah dalam
beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa bersatu, satu dan lainnya saling
memerangi. Peninggalan-peninggalan budaya dan peradaban Islam hancur ditambah
lagi kehancurannya setelah diserang oleh pasukan yang dipimpin oleh Timur Lenk
Masa
Tiga Kerajaan Besar (1500-1800)
Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan baru mengalami
kemajuan kembali walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya ( klasik)
setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki,
kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di Persia. Diantara ketiga
kerajaan tersebut yang terbesar dan paling lama bertahan adalah :
1. Kerajaan Usmani
Pada zaman dahulu di sebelah barat
gurun pasar gobi ada suku yang bernama Turki., mereka hidup secara
nomaden. Pada saat perkembangan periode
periode Islam mereka dikalahkan oleh bangsa tar tar, mereka pindah ke barat
sampai di tepi laut tengah.
Bangasa Turki tersebut rajin dan
ahli perang, pintar berdiplomasi, dan akhirnya dengan waktu yang relatif
singkat menjadi sebuah kekuatan politik yang besar.
Bangsa Turki terbagi dalam
berbagai suku, salah satu suku yang terkenal adalah suku Ughuj, dari suku
tersebut lahirlah sultan pertama di Turki Usman yang bernama Usman.
Pada awalnya Turki Usmani
wilayahnya sangat kecil, dengan adanya dukungan militer tidak berapa lama
Usmani menjadi kerajaan yang besar dan bertahan dalam kurun waktu yang lama.
Setelah Usman meninggal pada 1326 putranya Orkhan naik tahta pada usia 24
tahun. Periode tentara Islam pertama kalinya masuk ke Eropa. Orkhan mereformasi
dan membentuk 3 pasukan utama. Pertama
tentara Sipabi (regular) yang mendapatkan gaji di tiap bulannya. Kedua tetara Hazeb (ireguler) yang
digaji pada saat mendapatkan harta rampasan perang (mal alghonimah), Ketiga tentara Jemsari, kebanyakan
anak-anak Kristen yang dibimbing Islam dan disiplin yang kuat.
Kerajaan Usamani untuk beberapa
abad masih dipandang sebagai kerajaan yang kuat terutama dalam bidang militer.
Kemajuan kerajaan Usmani yaitu dalam bidang pemerintahan kemiliteran, ilmu
pengetahuan dan budaya, pembangunan masjid-masjid agung, sekolah, gedung,
jembatan, saluran air, villa, dan pemandian umum. Di bidang keagamaan seperti
fatwa ulama menjadi hukum yang berlaku.
Saat itu dalam sejarah Islam
terdapat dua jabatan penting yang dikuasai oleh seorang penguasa yaitu sebagai
sultan untuk kekuasaan Turki dan khalifah bagi seluruh dunia Islam. Pada masa
Sulaiman Al-Qonuni berhasil membawa kejayaan Islam. Ia adalah kepala negara
yang paling terkenal di dunia, beliau penguasa yang sholeh, ia mewajibkan
rakyat muslim sholat 5 kali, berpuasa di bulan Ramadhan, jika ada yang
melanggar tidak hanya dikenai denda namun juga sanksi badan.
Sulaiman juga berhasil
menerjemahkan Al-Qur’an dalam bahasa Turki. Setelah Sulaiman kerajaan Turki
Usmani mengalami kemunduran yang disebabkan oleh problema sebagai berikut :
1.
Penduduknya sangat heterogen
2. Tidak
dapat menguasai wilayah yang luas
3. Kepemimpinannya
lemah
4. Terjadinya
dekadensi moral
5. Krisis
ekonomi.
2. Kerajaan Safawi di Persia
Pada awal abad ke-16 (1501 M)
orang Persia dapat mendirikan Kerajaan yang beraliran syi’ah di bawah pimpinan
Syeikh Ismail. Pada masa kekuasaan Timur Leng orang safawi berdiam di kota
Ardabil, Azerbeijan.
Sejak itu wil Persia mulai
tertanam aliran syi’ah terutama pada masa Timur Leng secara resmi aliran ini
ditetapkan sebagai agama / aliran negara.
Kerajaan Syafawi, mulanya adalah sebuah gerakan tarekat yang
berdiri di Ardabil (Azerbaijan). Tarekatnya bernama tarekat Safawiyah, nama ini
diambil dari nama pendirinya yang bernama Safi-Al Din dan nama Syafawi
dilestarikan setelah gerakannya berhasil mendirikan kerajaan.
Jalan hidup yang ditempuh Al Din adalah jalan sufi dan
mengembangkan tasawuf Safawiyah menjadi gerakan keagamaan yang sangat
berpengaruh di Persia, Syiria dan Anatolia. Yang semula bertujuan memerangi
orang-orang yang ingkar dan memerangi orang-orang yang ahli bid’ah. Lama
kelamaan pengikut tarekat Syafawiyah berubah menjadi tentara dan fanatik dalam
kepercayaan dan menentang keras terhadap orang selain Syiah
Dalam perkembangannya, kerajaan Syafawi selanjutnya dipimpin
oleh Ismail yang baru berusia tujuh tahun. Ismail beserta pasukannya yang
bermarkas di Gilan selama limabelas tahunmempersiapkan kekuatannya dan
mengadakan hubungan dengan para pengikutnya di Azerbeijan, Syiria dan Anatolia
dan pasukan tersebut dinamai Qizilbash atau baret merah.
Saat kepemimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukannya
dapat mengalahkan AK Koyunlu di Sharur dan Tabriz sehingga Ismail
memproklairkan dirinya menjadi raja pertama dinasti Syafawi dan berkuasa selama
23 tahun.
Masa keemasan kerajaan Syafawi terjadi pada masa
kepemimpinan Abbas I yaitu di bidang pilitik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan
bidang pembangunan fisik dan seni. Kemajuan yang dicapainya membuat kerajaan
Syafawi menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar Islam yang diperhitungkan
oleh lawan-lawannya terutama dibidang politik dan militer.
Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama
kemudian mengalami kemunduran penyebabnya adalah antara lain:
1. Kemerosotan moral para pemimpin
kerajaan
2. Konflik yang berkepanjangan dengan
kerajaan Usmani dan
3. Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I
yaitu pasukan Ghulam tidak memiliki jiwa pratirotik.
3. Kerajaan Mughal
Kerajaan Mughal adalah kerajaan termuda di antara 3 kerajaan
besar Islam. Pendiri kerajaan ini adalah Zahiruddin Muhammad dikenal dengan
Babur yang berarti singa, ia putra Umar Syeikh seorang penguasa di negeri
Farghanah (Asia Tengah) keturunan langsung dari Miranshah, putra ke-tiga dari
Timur Leng, sementara ibunya merupakan keturunan Chagtai putra Chengis.
Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami
kemerosotan, penyebabnya antara lain:
1.
Kemerosotan
moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan
2.
Pewaris
kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan
3.
Kekuatan
mililernya juga lemah
4.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Abad Pertengahan
Salah satu hasil yang bisa dilihat dan dirasakan dalam
proses perkembangan Islam di Abad pertengahan ini di antaranya adalah majunya
ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Diakui atau tidak, ilmu pengetahuan dan
kebudayaan Eropa memiliki basis dari Islam. Hal ini terjadi dalam proses
masuknya Islam ke kawasan Eropa, baik melalui proses perdagangan maupun dalam
peristiwa besar sejarah seperti perang salib.
Ada beberapa sektor penting yang muncul sebagai pengaruh
perkembangan Islam di abad pertengahan. Beberapa sektor tersebut diantaranya :
·
Bidang Politik
Di bidang politik, kawasan Eropa sempat mengalami balance of
power pada tahun 750 M. Hal ini terjadi baik di kawasan barat maupun timur. Di
kawasan barat, muncul permusuhan antara bani Umayyah II yang berkuasa di
Andalusia dengan kekaisaran Karolong dari Prancis. Sementara di kawasan timur,
muncul pula perseteruan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium di
kawasan Balkan. Di sisi lain, bani Abbasyah juga memiliki perseteruan dengan
bani Umayyah. Pun, kekaisaran Karoling berseteru dengan Byzanium timur dalam
masalah perebutan wilayah Italia. Akhirnya, muncullah perseketuan pada keempat
pihak tersebut. dimana bani Abbasyah bersekutu dengan kekaisaran Karoling.
Sedangkan bani Umayyah II menjalin hubungan baik dengan Byzantium timur. Proses
persektutuan ini sendiri pecah, pada saat terjadinya perang salib yang terjadi
pada tahun 1096-1291.
·
Bidang Ekonomi Sosial
Andalusia yang sudah dikuasai Islam pada 711 M dan
konstantinopel pada 1453 M, menjadikan sektor perdagangan Eropa banyak dikuasai
oleh pedagang Islam. Hal ini karena kawasan tersebut kemudian dijadikan
sebagai salah satu jalur perdagangan Asia ke Eropa. Kondisi ini
menjadikan negara Islam memiliki dominasi dalam sistem perdagangan yang
diterapkan di kawasn tersebut.
·
Bidang Kebudayaan
Dengan masuknya bangsa Arab ke kawasan Eropa, menjadikan
bangsa Eropa mampu memahami pemikiran kuno yang banyak didominasi dari bangsa
Yunani serta Babilonia. Ada beberapa tokoh dari kedua kawasan tersebut yang
dianggap sebagai tokoh-tokoh yang mampu mengubah pemikiran dunia. Diantaranya
adalah :
Al Farabi
(780-863)
Al
Farabi merupakan tokoh yang mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya
Aristoteles. Oleh karenanya, Al Farabi juga dijuluki sebagai guru kedua,
sementara julukan guru pertama diberikan kepada Aristoteles. Selain itu, Al
Farabi juga banyak menulis buku yang terkait dengan masalah filsafat dasar yang
tidak kalah hebat dengan Aristoteles.
Ibnu Rusyd (1120-1198)
Dikenal
juga dengan nama Averoos. Pemikirannya di kawasan Eropa dikenal dengan nama
Averoisme yang mengajarkan tentang kebebasan berfikir. Inilah yang menjadi
dasar munculnya reformasi pada abad 16 M serta terjadinya gerakan rasionalisme
pada abad 17 M. Buku-buku karya Ibnu Rusyd ini bisa ditemukan di perpustakaan
Eropa serta Amerika. Karya dari Ibnu Rusyd banyak disebut dengan nama Bidayatul
Mujtahid serta Tahafutut Tahaful.
Ibnu Sina
(980-1060)
Merupakan
tokoh yang banyak mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Hal ini
karen Ibnu Sina yang dikenal juga dengan Avecia adalah dokter yang berasal dari
kota Hamzan Persia. Ide Ibnu Sina yang paling terkenal adalah wahdatul wujud
atau paham yang memperkenalkan tentang segala sesuatu serba wujud. Bukunya yang
banyak berpengaruh dalam ilmu kedokteran dunia adalah Al Qanun fi At Tibb.
·
Bidang Pendidikan
Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas
Islam di Spanyol seprti Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama
belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan
buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah
mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama.
Universitas yang pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang
didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa baru
berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang
mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan
ilmu filsafat.
Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam
kekuasaan Islam, baik dalm bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan,
ekonomi maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Seorang sarjana Eropa, petrus
Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran pada salah satu fakultas kedokteran di
Spanyol dan ketika kembali ke negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter
pribadi oleh Raja Henry I (1120 M).
2. Cordoba mempunyai perpustakaan yang
berisi 400.000 buku dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan
3. Seorang pendeta kristen Roma dari
Inggris bernama Roger Bacon (1214-1292 M) mempelajari bahasa Arab di Paris
(1240-1268 M).
4. Seorang sarjana berkebangsaan
Perancis bernama Gerbert d’Aurignac (940-1003 M) dan pengikutnya, Gerard de
Cremona (1114-1187 M) yang lahir di Cremona, Lombardea, Italia Utara, pernah
tinggal di Toledo, Spanyol.
5. Apabila kerajaan-kerajaan non muslim
mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam, maka yang terjadi adalah pembumihangusan
kebudayaan Islam dan pembantaian kaum muslim.
6. Banyak sarjana-sarjana muslim yang
berjasa karena telah meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan karya
mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai
karya mereka sendiri.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan
Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan
akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14.
berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa
arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu,
Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada
abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.
Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah
Muhammad dihadapakan pada beberapa pilihan antara lain masuk ke dalam kristen
atau meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh
Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun
1609 M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim
secara pakasa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumi
Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan
di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
2.2 Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Abad Pertengahan
Perkembangan kebudayaan Islam timbul setelah diawali
sederetan kebudayaan manusia dan seiring dengan sederetan kebudayaan
setelahnya. Kebudayaan-kebudayaan Islam pada abad pertengahan yang menonjol
diantaranya:
Dalam perkembangan arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan
Masjid yang indah seperti Masjid Al Muhammadi, Masjid Agung Sulaiman dan Masjid
Abi Ayyub Al Anshari dengan hiasan-hiasan kaligrafi yang indah. Selain itu
terdapat 235 bangunan dibangun dan dikoordinasi oleh Sinan, arsitek yang
berasal dari Anatolia. Perkembangan kebudayaan Islam tersebut terjadi pada masa
kerajaan Usmani.
Pada masa kerajaan Safawi telah berhasil membuat Isfahan
menjadi ibukota dan kota yang indah yang terdiri dari bangunan-bangunan seperti
masjid, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa di atas Zende Rud,
dan Istana Chihil Sutun, taman-taman wisata yang ditata dengan indah. Di
Isfahan terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan dan 273 pemandian
umum. Dalam bidang seni, gaya arsitek bangunan-bangunannya sangat kentara,
misalnya masjid Shah (1611 M dan masjid Syaikh Lutf Allah (1603 M. Unsur seni
lainnya seperti kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian, keramik,tenunan,
mode, tembikar, dan seni lukis.
Selain yang tersebut, perkembangan budaya Islam juga berkembang di kerajaan
Mongol misalnya karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair
istana, baik yang berbahasaPersia maupun India. Malik Muhammad Jayazi adalah
penyair India yang terkenal dan menghasilkan karya besar “Padmavat”, Abu Fadl
dengan karyanya Akhbar nama dan Aini Akhbari yang memaparkan sejarah kerajaan
Mongol dengan figure kepemimpinannya. Dalam hal seni terdapat karya-karya
arsitektur yang indah seperti Istana Fatpur Sikri di Sikri, vila dan
masjid-masjid yang megah nan indah seperti masjid yang berlapiskan mutiara dan
Taj Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan istana indah di Lahore.
Pada abad pertengahan muncul nama-nama yang terkenal yaitu
para sastrawan yang hidup pada abad pertengahan yaitu diantaranya:
a. Fuzuli dengan karyanya yang berjudul
Shikeyetname atau pengasuan. Ia tinggal di Irak dan wafat tahun 1556
b. Jalaluddin Ar Rumi yang mendapat
gelar Maulana atau tuan kami dengan karyanya Diwan Syams-I Tabriz yaitu
kumpulan puisi yang terdiri dari 33.000 bait dan Masnawi yang terdiri dari
26.660 dan dibuat dalam waktu 10 tahun. Ia lahir di Afganistan tahun 1207 M dan
wafat di Turki tahun 1273 M
c. Sa’adi Syiraj yaitu sastrawan dari
Persia dengan karyanya yang berjudul Bustan atau kebun buah dan Gulistan yang
berisi tentang kata-kata mutiara, kisah-kisah, nasehat-nasehat, renungan dan
humor.
d. Fariduddin Al Attar dengan karyanya
Mantiq At Tair atau musyawarah bunga, Tadzkiratul Auliya dan Pend Namah atau
kitab nasihat.
e. Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar Raniri
dan Syamsudin Pasai, sunan kalijaga, sunan Bonang dan Kiageng Selo. Karya-karya
mereka berisi tentang nasehat-nasehat agama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan Islam pada abad pertengahan ini dilakukan
melalui tiga jalan yang dilalui untuk memperkenalkan Islam pada masyarakat
Eropa. Ketiga jalan tersebut adalah Jalan Barat , Jalan Tengah , Jalan Tiimur.
Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran.
Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali
walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya ( klasik) setelah berkembangnya
tiga kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India
dan kerajaan Safawi di Persia. Ada beberapa sektor penting yang muncul sebagai pengaruh
perkembangan Islam di abad pertengahan. Beberapa sektor tersebut diantaranya
bidang Politik, bidang Ekonomi Sosial, bidang Kebudayaan, bidang Pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Muhammad Abdul Karim, Edisi Revisi Sejarah Pemikiran dan Peradaban
Islam